Senin, 14 Mei 2007

Asam Manis Aku | Kamu







My Dream, Mei 14 th 2007

          Hari Senin tepatnya hari ulang tahun A yang ke-17. Dan hari itulah pembuka hubungan kita. Saat dimana aku merasa sulit melepaskan bayang-bayangmu. Pesasaan tak menentu yang tak mampu digambarkan dengan kata-kata. Sungguh, selama D kenal ma A, D bener-bener suka dengan sikap A yang ringan dan tanpa beban itu. A yang suka banyak topik lucu yang bisa bikin D ketawa.
          Hari-hari berlalu, dan D mulai menemui sosok D yang bener-bener falling in love ma A. Tingkah A yang membuat beribu bibit tertanam perlahan. Suara A yang terdengar tegas, tetapi manja.
          Betapa bahagianya saat itu, mengenali A sebagai kakak kelas dan KORSAT PASKIBRA yang banyak dikagumi banyak wanita. Sampai pada saat pertambuhan umur A lah ... Qta jadi sering smsan dan muncullah perasaan yang gak seharusnya itu. Perhatian yang A berikan membuat D merasa senang dan nyaman. A mulai jadi tempat curhat D. Ketika D dah nemuin perasaan yang gak seharusnya itu, semakin banyak D memimpikan kebersamaan Qta. Tapi D juga sering sedih, karena pada kenyataannya D sudah klop ma A sebagai kakak dan adik. Dan kayaknya salah baget kalau D jatuh cinta ma A. Sejak D ngejalani HTS itu, setiap hari D merasa bimbang, apakah D harus tertawa atau menangis. D merasa HTS ini tidak pernah membawa kedamaian dalam hidup D.
          Air mata merebak dikedua mata saat aku memikirkan perasaan yang sungguh menyiksa itu. D terdiam tanpa sepatah katapun terucap di bibir D. Hati ku pedih melihat diri sendiri. Begitu terguncang perasaan D terhadap A. Butuh beribu-ribu kali berfikir apakah D harus mengatakan perasaan D? Butuh keberanian yang cukup besar untuk mengungkapkan kebenaran itu, dan D tidak siap dengan resiko yang akan dihadapi saat D mengatakannya. Terutama resiko bahwa D akan dijauhi, bahkan dibenci ma A selamanya.
          Liburan yang panjang itu tiba, dan D gak bisa bertemu dengan A dalam waktu dekat. Berbulan-bulan D mencintai A, dan Dingin kejelasan. Kejelasan tas hubungan ini.
          Tak pernah terlintas dalam pikiran D, bahwa D lah yang akan mengkhianatinkesetiaan D sendiri.
Sesungguhnya D adlah orang yang sangat menghargai cinta dan kesetiaan. Tapi seiring berjalannya waktu, D pun sempat berubah walaupun perasaan D terhadap A masih saja tumbuh dan tidak memudar sedikitpun. D merasa HTS ini terlalu membosankan dan tidak pernah membawa kedamaian dalam hidup D.
   D mencoba bangkit, melampiaskan segalakekesalanD dengan cara menjalin hubungan dengan cowok lain. Meski selalu gagal dan tak bertahan lama. Karena hati ini yang terbayang tetap hanya bayang A. Dan D sadar, betapa brengseknya D,yang walau sedang menjalani hubungan dengan laki-laki lain, tapi D masih berani berhubungan dengan A. Sungguh perbuatan yang tidak pantas dan memalikan.
          Bukan sengaja Dmelakukan semua itu, semua datang seiring berjalannya waktu.
Selama ini D gak yakin apakah harus jujur ma A atau tidak. D takutkehilangan A kalo A tau semua ini. Disisi lain D jugagak ingin suatu saat nanti D menyesal karena gak ngungkapin isi hati D yang sebenarnya.
Setiap hari D selaluberusaha untuk menghilangkan perasan itu. Bahkan, D selau berusaha untuk melupakan sosok A. Tapi ntah kenapa semakin D berlari, D justru makin sayang ma A.
D juga gak tau, sejak kapan D mulai menunggu-nunggu cerita A,keluh kesah A, dan tentunya tatapan mata A yang terkadang menampakan kesedihan.
          D merasa tak kuasa untuk menyatakan perasaan D terhadap A, karena D sosok cewek. Klau D mengutarakan semuanya, rasanya akan terdengar terlalu menjijikan.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan beralih kisah. Namun sayang... tidak begitu dengan kebersamaan kami. Selama D sering bertemu dengan A, tidak pernah D mendengar dari kedua belah bibir A
“D... inilah saatnya A untuk mengungkapkan isi hati A selama ini. A harus ngungkapin isi ahti A kalo A tu selama ini sayang ma D” atau “A cinta ma D” atau... apalah. Yang pasti isinya tetep sama.
          Itulah kata yang selalu D tunggu setiap kali Qta bertemu. D yang selalu mengharapkan bayangan yang tak pasti. Menunggu ungkapan hati A terhadap D selama ini. Walau D tau itu semua adalah hal yang takkan terjadi dalam hidup D.